https://www.masjid-baabuttaubah.org/wp-content/uploads/2022/03/services-head-1.png

SEBATAS MUSLIM, BELUM MUKMIN.

(Maaf, agak panjang, tapi perlu, agar kita sadar)

Sayang, meski jumlah mayoritas, tapi tetap saja diobok obok oleh yang minoritas, kenapa ?

TRUE STORY;

Al Imam Mutawalli Asy-Sya’raawi, salah satu dosen saya saat saya kuliah di Ummul Qura University, Makkah, Arab Saudi, mengisahkan:

“Saat berada di San Fransisco, Amerika, ada orientalis bertanya kepada saya;
“Apakah ayat-ayat Al-Qur’an kalian seluruhnya benar?”

Saya jawab;
“Iyya, yakin seluruhnya benar!”

Ia lanjut bertanya;
“Lalu mengapa Allah jadikan orang-orang yang Kufur berkuasa atas kalian, padahal Allah Ta’ala Berfirman “Dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang Kufur untuk menguasai orang-orang yang ber Iman (Mukminiin):

وَلَن يَجْعَلَ ٱللَّهُ لِلْكَٰفِرِينَ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ سَبِيلًا.

(QS. An-Nisaa’, surah ke 4 ayat 141, halaman 101).

Maka saya menjawab;
“Karena kami masih sebatas Muslimiin belum Mukminiin.”

Dia bertanya lagi;
“Lalu apa bedanya Mukmin dan Muslim?”

Saya menjawab; “Kaum Muslimiin hari ini, menunaikan seluruh syariat Islam, dari; Shalat, Zakat, Haji dan Umrah, puasa Ramadhan, dan ibadah ibadah lainnya, namun, sungguh, mereka sangat gersang! Mereka gersang ilmu, ekonomi, sosial, politik, militer, dan lainnya.

Mengapa kegersangan ini terjadi?

Sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an;

قَالَتِ الْأَعْرَابُ آمَنَّا قُلْ لَمْ تُؤْمِنُوا وَلَكِنْ قُولُوا أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الْإِيمَانُ فِي قُلُوبِكُمْ

“Orang-orang Arab Badui pedalaman itu berkata: “Kami telah ber Iman”. Katakanlah: “Kamu belum beriman, tapi katakanlah ‘kami telah ber Islam’, karena Iman itu belum masuk ke dalam hatimu.”
(QS. Al-Hujuraat, surah ke 49, ayat 14, halaman 517).

Dia bertanya lagi;
“Lantas apa yang membuat mereka dalam kegersangan semacam ini?”

Saya menjawab;
“Al-Quran telah menerangkannya, karena kaum Muslim belum meningkat hingga ke level Mukmin, coba kita renungkan ayat-ayat di bawah ini:

Andaikan mereka benar-benar beriman, tentu Allah akan menangkan mereka, berdasarkan Firman Allah Ta’aalaa berikut:

وَكَانَ حَقًّا عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِينَ

“Dan Kami selalu berkewajiban Menolong orang-orang yang beriman (Mukminiin).”
(QS. Ar-Ruum, surah ke 30, ayat 47, halaman 409).

Andaikan mereka beriman tentu mereka yang paling berkedudukan tinggi di antara Ummat dan bangsa lain, berdasarkan Firman Allah Ta’aalaa:

وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan jangan pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman (Mukminiin).”
(QS. Aali-Imraan, surah ke 3, ayat 139, halaman 67).

Andaikan mereka ber Iman tentu tiada satu Ummat pun menguasai mereka, berdasarkan Firman Allah Ta’aalaa;

وَلَنْ يَجْعَلَ اللَّهُ لِلْكَافِرِينَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ سَبِيلًا

“Dan Allah sekali-kali tidak akan Memberi jalan kepada orang-orang yang Kufur untuk menguasai orang-orang yang ber Iman (Mukminiin).”
(QS. An-Nisaa’, surah ke 4, ayat 141, halaman 101).

Andaikan mereka ber Iman tentu Allah tidak akan membiarkan mereka di atas kondisi yang sangat menyedihkan seperti ini, berdasarkan Firman Allah Ta’aalaa berikut:

مَا كَانَ اللَّهُ لِيَذَرَ الْمُؤْمِنِينَ عَلَى مَا أَنْتُمْ عَلَيْهِ

“Allah sekali-kali tidak akan Membiarkan orang-orang yang
ber Iman dalam keadaan kamu sekarang ini”.
(QS. Aali-Imraan, surah ke 3, ayat 179, halaman 73).

Andaikan mereka
ber Iman tentu Allah akan bersama mereka dalam segala kondisi, berdasarkan Firman Allah Ta’aalaa:

وَأَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُؤْمِنِينَ

“Dan sungguh, Allah bersama orang-orang yang
ber Iman.”
(QS. Al-Anfaal, surah ke 8, ayat 19, halaman 179).

Namun mereka masih di level Muslimiin, belum meningkat hingga ke level Mukminiin, Allah Ta’aalaa Berfirman;

وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُؤْمِنِينَ

“Dan kebanyakan mereka tidak
ber Iman.”
[QS. Asy-Syu’araa, surah ke 26, ayat 190, halaman 375).

Lantas “siapakah orang orang yang
ber Iman itu?”

Jawabannya ada dalam Al-Qur’an:

التَّائِبُونَ الْعَابِدُونَ الْحَامِدُونَ السَّائِحُونَ الرَّاكِعُونَ السَّاجِدُونَ الْآمِرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّاهُونَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَالْحَافِظُونَ لِحُدُودِ اللَّهِ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ

“Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadah, yang memuji, yang melawat, yang ruku’, yang sujud, yang kerjanya berbuat ma’ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum dan aturan Allah.
Dan gembirakanlah orang orang Mukmin itu.”.
(QS. At-Taubah, surah ke 9, ayat 112, halaman 205).

Coba kita perhatikan, sungguh, Allah SWT telah Mengaitkan kemenangan, kekuasaan, dan meningkatnya kondisi kebaikan bagi MUKMINIIN bukan MUSLIMIIN.

POINTERS:

  1. Jadilah orang orang yang ber Iman yang sesungguhnya. Lakukanlah semua ibadah dengan PENUH KEYAKINAN. Bukan sekedar ritual belaka.
  2. Karena sungguh, Allah SWT, ingin melihat out put, hasil dari ibadah yang kita lakukan, bukan ibadahnya, tapi hasil dari ibadah itu sendiri.

Misal, hasil dari Shalat adalah mencegah dari berbuat keji dan kemungkaran:
ان الصلاة تنهى عن الفحشاء والمنكر.

Jadi, jangan rajin Shalat, tapi tetaaaaap saja nakal, korupsi, zolim, bohong, nipu, selingkuh, gossip, hoaks dll.
Mana out put dari Shalat nya ??

Padahal yang Allah inginkan adalah dampak positifnya, out put, hasil ibadah nya.
Rasulullah SAW bersabda:

ان الله يحب أن يرى أثر نعمته على عبده. الترمذى

“Sungguh, Allah itu, Ingin Melihat bekas, dampak dan hasil dari Ni’mat Islam dan Iman pada Hamba Nya”.
(Hadits Sahih Riwayah Al Imam
At Tirmidzi).

Mari berdoa, agar Allah SWT menganugerahkan kita kemudahan dan kemampuan untuk terus meningkatkan Islam, Iman dan Ihsan kita.

Dan Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya pada Allah SWT.
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك .
Oleh:
Abdul Hamid Husain
Alumni:
-Gontor, Ponorogo.
-King Abdulaziz University, Jeddah, Saudi Arabia.
-Ummul Qura University, Makkah, Saudi Arabia.

Pengasuh; “Alhusniyah Islamic School”.
(PAUD, TK, SD, SMP, SMA, TPQ & MDTA).
Alfaatihah.
Aamiin

Leave a Reply

Begin typing your search above and press return to search.