Berbahagialah mereka yang diberi kesempatan bersama Ibu Bapaknya yang sudah berusia lanjut jika mampu membahagiakan
nya. Karena mengurusi kedua Orang Tua yang sudah lanjut usia adalah kunci pembuka pintu pintu Surga.
Sebaliknya;
siksa Kubur dan siksa Api Neraka lah untuk anak yang mengabaikan kedua Orang Tuanya.
TRUE STORY:
True Story ini sungguh menyentuh hati kita, terutama bagi anak anak Millenial yang sudah bergaya cuek.
Kisah ini saya alih bahasakan dari aslinya berbahasa Arab ke Bahasa Indonesia sbb;
“Tiba tiba sebuah gelas berisi susu terjatuh dari tangan seorang ibu dan pecah berantakan.
Anak laki lakinya pun marah membentak ke Ibunya sambil pergi meninggalkannya di rumah sendirian.
Ibu menulis surat untuk anaknya yang marah marah itu.
Saat anaknya kembali, Ibu sudah tertidur pulas di atas kursi rodanya seperti biasa.
sang anak pun mendorong kursi roda ibunya ke kamarnya.
Di dalam kamar bundanya itulah anaknya menemukan sebuah surat;
“Anakku,cintaku, sayangku, buah mataku !,
Maafkan Ibu, Ibu kini telah uzur, tangan Ibu lemah dan tak kuat menggenggam, selalu bergetar, piring makanan Ibu pun sering tumpah membasahi dada Ibu.
Kini ibu tak lagi segar seperti dahulu, tak lagi cantik dan tak lagi wangi, Ibu memohon janganlah lecehkan ibu.
Anakku!
Ibu tak kuat lagi bergerak, serba lemah sampai memakai baju dan sepatupun Ibu tak mampu. Ibu memohon bantulah Ibu.
Kedua kaki Ibu tak mampu lagi menopang badan Ibu, sehingga Ibu tak mampu lagi berjalan ke kamar mandi, Ibu memohon peganglah kedua tangan Ibu, dan Ibu mohon kenanglah masa masa kedua tanganmu Ibu pegang saat engkau kecil belajar berjalan. Sungguh masa masa yang amat membahagikan Ibu yang tak terbayangkan kala itu.
Anak kesayanganku, jantungku!,
Ibu memohon kiranya janganlah engkau kesal dengan lemahnya daya ingat dan lambatnya kata kata saat Ibu berbicara.
Sungguh, kini tidak ada yang bisa membahagiakan Ibu kecuali hidup dekat dan selalu bersamamu.
Ketawamu dahulu di waktu bayi adalah kebahagiaan yang tak terkira, maka sekarang di masa masa tua ini ibu memohon janganlah engkau membiarkan hari hari Ibu tanpa senyumanmu.
Sayangku!,
kini Ibu hanya tinggal menanti maut menjemput.
Saat engkau lahir dan menyusui dahulu, Ibu selalu ada di sampingmu, maka kini Ibu berharap engkau pun bisa salalu ada di samping Ibu saat Ibu dijemput maut:
سقط كوب الحليب
من يدها فجأة وأنكسر
فصرخ إبنها في وجهها وترك الغرفة غاضبا.
فكتبت له رسالة قصيرة.
وعندما عاد إبنها وجدها نائمة على كرسيها كالعادة والرسالة في حجرها.فأخذها وقرأها:
إبني وحبيبي وقرة عيني: أنا أسفة..فقد أصبحت عجوز ترتعش يدي فيسقط طعامي على صدري.
ولم أعد انيقة جميلة طيبة الرائحة!! فلاتلمني.
يا ولدي لم اعد أقوى حتى على لبس ملابسي وحذائي!! فساعدني.
وقدامي اصبحت لا تسطتيع حملي حتى الى الحمام!! فامسك بيدي وتذكر كم مسكت يدك وانت صغيرا لكي تتعلم المشي ولم آمل من ذلك يوماقط…
يا ضناي لا تمل انت ايضا من ضعف ذاكرتي وبطء كلماتي.
فكل سعادتي اﻵن، فقط أن أكون معك
فضحكاتك كانت تفرحني عندما كنت صغيراً
فلا تحرمني من إبتَسامتك اﻵن.
فأنا ببساطة انتظر الموت..
لقد كنت معك حين ولدتك
فكن معي..
حين أموت.
POINTERS:
- Berbaktilah pada kedua Orang Tua, sunggguh KUNCI Surga ada pada RIDHO kedua Orang Tua.
- Bersyukurlah jika masih diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk mengurusi Ayah dan Ibu.
Yaa Allaah, sayangi dan lindungilah Ibu kami di saat mereka hidup di muka Bumi, di saat mereka berada di Barzah dalam Bumi dan di saat mereka berada di Hari Perhitungan kelak.
اللهم استر امهاتنا فوق الارض وتحت الارض ويوم العرض امين يارب
Dan Allah SWT senantiasa pula membimbing kami untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya pada Allah SWT.
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك .
Oleh:
Abdul Hamid Husain
Alumni:
-Gontor, Ponorogo.
-King Abdulaziz University, Jeddah, Saudi Arabia.
-Ummul Qura University, Makkah, Saudi Arabia.
Pengasuh; “Alhusniyah Islamic School”.
(PAUD, TK, SD, SMP, SMA, TPQ & MDTA).
Alfaatihah.
Aamiin
DI USIA RENTA
Berbahagialah mereka yang diberi kesempatan bersama Ibu Bapaknya yang sudah berusia lanjut jika mampu membahagiakan
nya. Karena mengurusi kedua Orang Tua yang sudah lanjut usia adalah kunci pembuka pintu pintu Surga.
Sebaliknya;
siksa Kubur dan siksa Api Neraka lah untuk anak yang mengabaikan kedua Orang Tuanya.
TRUE STORY:
True Story ini sungguh menyentuh hati kita, terutama bagi anak anak Millenial yang sudah bergaya cuek.
Kisah ini saya alih bahasakan dari aslinya berbahasa Arab ke Bahasa Indonesia sbb;
“Tiba tiba sebuah gelas berisi susu terjatuh dari tangan seorang ibu dan pecah berantakan.
Anak laki lakinya pun marah membentak ke Ibunya sambil pergi meninggalkannya di rumah sendirian.
Ibu menulis surat untuk anaknya yang marah marah itu.
Saat anaknya kembali, Ibu sudah tertidur pulas di atas kursi rodanya seperti biasa.
sang anak pun mendorong kursi roda ibunya ke kamarnya.
Di dalam kamar bundanya itulah anaknya menemukan sebuah surat;
“Anakku,cintaku, sayangku, buah mataku !,
Maafkan Ibu, Ibu kini telah uzur, tangan Ibu lemah dan tak kuat menggenggam, selalu bergetar, piring makanan Ibu pun sering tumpah membasahi dada Ibu.
Kini ibu tak lagi segar seperti dahulu, tak lagi cantik dan tak lagi wangi, Ibu memohon janganlah lecehkan ibu.
Anakku!
Ibu tak kuat lagi bergerak, serba lemah sampai memakai baju dan sepatupun Ibu tak mampu. Ibu memohon bantulah Ibu.
Kedua kaki Ibu tak mampu lagi menopang badan Ibu, sehingga Ibu tak mampu lagi berjalan ke kamar mandi, Ibu memohon peganglah kedua tangan Ibu, dan Ibu mohon kenanglah masa masa kedua tanganmu Ibu pegang saat engkau kecil belajar berjalan. Sungguh masa masa yang amat membahagikan Ibu yang tak terbayangkan kala itu.
Anak kesayanganku, jantungku!,
Ibu memohon kiranya janganlah engkau kesal dengan lemahnya daya ingat dan lambatnya kata kata saat Ibu berbicara.
Sungguh, kini tidak ada yang bisa membahagiakan Ibu kecuali hidup dekat dan selalu bersamamu.
Ketawamu dahulu di waktu bayi adalah kebahagiaan yang tak terkira, maka sekarang di masa masa tua ini ibu memohon janganlah engkau membiarkan hari hari Ibu tanpa senyumanmu.
Sayangku!,
kini Ibu hanya tinggal menanti maut menjemput.
Saat engkau lahir dan menyusui dahulu, Ibu selalu ada di sampingmu, maka kini Ibu berharap engkau pun bisa salalu ada di samping Ibu saat Ibu dijemput maut:
سقط كوب الحليب
من يدها فجأة وأنكسر
فصرخ إبنها في وجهها وترك الغرفة غاضبا.
فكتبت له رسالة قصيرة.
وعندما عاد إبنها وجدها نائمة على كرسيها كالعادة والرسالة في حجرها.فأخذها وقرأها:
إبني وحبيبي وقرة عيني: أنا أسفة..فقد أصبحت عجوز ترتعش يدي فيسقط طعامي على صدري.
ولم أعد انيقة جميلة طيبة الرائحة!! فلاتلمني.
يا ولدي لم اعد أقوى حتى على لبس ملابسي وحذائي!! فساعدني.
وقدامي اصبحت لا تسطتيع حملي حتى الى الحمام!! فامسك بيدي وتذكر كم مسكت يدك وانت صغيرا لكي تتعلم المشي ولم آمل من ذلك يوماقط…
يا ضناي لا تمل انت ايضا من ضعف ذاكرتي وبطء كلماتي.
فكل سعادتي اﻵن، فقط أن أكون معك
فضحكاتك كانت تفرحني عندما كنت صغيراً
فلا تحرمني من إبتَسامتك اﻵن.
فأنا ببساطة انتظر الموت..
لقد كنت معك حين ولدتك
فكن معي..
حين أموت.
POINTERS:
- Berbaktilah pada kedua Orang Tua, sunggguh KUNCI Surga ada pada RIDHO kedua Orang Tua.
- Bersyukurlah jika masih diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk mengurusi Ayah dan Ibu.
Yaa Allaah, sayangi dan lindungilah Ibu kami di saat mereka hidup di muka Bumi, di saat mereka berada di Barzah dalam Bumi dan di saat mereka berada di Hari Perhitungan kelak.
اللهم استر امهاتنا فوق الارض وتحت الارض ويوم العرض امين يارب
Dan Allah SWT senantiasa pula membimbing kami untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya pada Allah SWT.
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك .
Oleh:
Abdul Hamid Husain
Alumni:
-Gontor, Ponorogo.
-King Abdulaziz University, Jeddah, Saudi Arabia.
-Ummul Qura University, Makkah, Saudi Arabia.
Pengasuh; “Alhusniyah Islamic School”.
(PAUD, TK, SD, SMP, SMA, TPQ & MDTA).
Alfaatihah.
Aamiin