https://www.masjid-baabuttaubah.org/wp-content/uploads/2022/03/services-head-1.png

SHALAT DUDUK

Shalat adalah kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan bagaimanapun.

Namun, jika sakit, sehingga tidak bisa Shalat berdiri, maka Shalatlah dengan kondisi yang bisa.

Tidak bisa berdiri, Shalatlah dengan posisi duduk, tidak bisa dengan duduk, Shalatlah dengan posisi berbaring. Yang penting Shalat.
Karena, mulai di dalam Kubur, yang di tanya adalah Shalat. Jika Shalat nya, oke, maka perjalanan selanjutnya juga oke, akan tetapi, jika Shalat nya bolong bolong, maka perjalanan selanjutnya akan terhambat dengan berbagai macam perhitungan dan pemeriksaan yang sangat ketat.

Maka, ada istilah penyemangat; “Senakal nakalnya hidup, Shalat jangan pernah tinggal, karena Shalat adalah TIANG Agama, maka tanpa Shalat, hidupmu pasti ROBOH”.
Maka jangan pernah meninggalkan Shalat. Jika tidak bisa Shalat berdiri, Shalatlah dengan DUDUK.

TRUE STORY:

  1. Shalat dengan duduk mengacu pada Hadits Sahih riwayah Al Imam Ibnu Buraidah RA dari Imran Bin Husain RA, menuturkan:

“Aku menderita penyakit wasir, lalu aku bertanya tentang Shalat dalam kondisi sakit kepada Rasulullah SAW.

Dan Rasulullah SAW berdabda:
“Shalatlah dengan berdiri, bila tidak mampu maka shalatlah dengan duduk, dan bila tidak mampu, maka shalatlah dengan tidur miring,”

  1. Hadits tersebut di atas, merupakan penjelasan lebih lanjut dari Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah, surah ke 2, ayat 286:

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا . البقرة ٢٨٦

“Allah SWT tidak Membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya.
Dia mendapat pahala dari kebajikan yang dikerjakannya dan dia mendapat siksa dari kejahatan yang ia perbuat.
Lalu mereka berdoa;,
“Yaa Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan.
Yaa Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami.
Yaa Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya.
Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan Rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami”
(QS Al Baqarah, akhir surah ke 2, ayat 286, halaman 49).

POINTERS:

  1. Usahakan Shalat dengan duduk tanpa menggunakan kursi. Karena kalau menggunakan kursi, bisa mengganggu Jamaah sekitar terutama Jamaah yang ada di belakang.
    Jika Shalat sendiri, bolehlah menggunakan kursi.

Akan tetapi, jika susah duduk, dan dengan menggunakan kursi merasa lebih nyaman, silahkan menggunakan kursi.

  1. Tata cara Shalat sambil duduk bisa dilaksanakan dengan melakukan gerakan Shalat seperti biasanya:
    -memulai dengan Takbiiratul Ihraam sambil mengangkat kedua tangan lalu bersedekap.

-Ketika Ruku, sedikit membungkukkan badan layaknya hendak Ruku. Sementara itu, gerakan Sujud dilakukan seperti biasanya Sujud sempurna.

  1. Bagaimana jika tidak mampu Shalat dengan duduk?

Apabila seseorang tidak mampu Shalat dalam posisi duduk, Islam memberi keringanan dengan Shalat berbaring.

Cara melakukan Shalat berbaring, yaitu dengan kedua telapak kaki dihadapkan ke arah Kiblat, dan kepala disandarkan dengan bantal sehingga wajah menghadap ke arah Kiblat juga.

Jika sudah berniat, dilanjutkan dengan Takbiiratul Ihraam dan bersedekap lalu membaca semua bacaan Shalat seperti biasanya.

  1. Cara melakukan Ruku ketika Shalat dalam keadaan berbaring ialah menggerakkan kepala sedikit ke arah depan.

Jika ingin Sujud maka gerakkan kepala ke arah depan lagi.

Terakhir, untuk salam, dengan menoleh ke kanan dan kiri seperti salam biasanya.

Selain berbaring dengan cara telentang, ada juga berbaring ke arah samping dengan cara menjadikan rusuk sebelah kanan sebagai tumpuan di bawah.

Nantinya, wajah dan anggota tubuh semua menghadap ke arah Kiblat.

Dan untuk melakukan Ruku dan Sujud bisa dengan Isyarat atau gerakan kepala semampunya.

  1. Cara Shalat dengan Isyarat;

Jika sudah sangat darurat, bisanya Shalat berbaring tapi tidak bisa Ruku dan Sujud, maka cukup dengan ISYARAT, kepala atau mata saja yang digerakkan.

Apabila tetap juga tidak bisa dengan Isyarat, maka diperbolehkan hanya membaca dalam hati.

  1. Selagi pikiran masih waras, sadar, akal dan jiwa berfungsi dengan baik, Shalat bisa dilaksanakan di dalam hati.
  2. Yang penting Shalat. Jangan pernah tinggalkan Shalat bagaimnapun. Jika tidak lagi Shalat, maka orang lain yang akan men Shalat kanmu.

Mari berdoa, agar Allah SWT menganugerahkan kita kemudahan dan kemampuan untuk selalu Shalat.

Dan Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya pada Allah SWT.
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك .
Oleh:
Abdul Hamid Husain
Alumni:
-Gontor, Ponorogo.
-King Abdulaziz University, Jeddah, Saudi Arabia.
-Ummul Qura University, Makkah, Saudi Arabia.

Pengasuh; “Alhusniyah Islamic School”.
(PAUD, TK, SD, SMP, SMA, TPQ & MDTA).
Alfaatihah.
Aamiin

SHALAT DUDUK

Shalat adalah kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan bagaimanapun.

Namun, jika sakit, sehingga tidak bisa Shalat berdiri, maka Shalatlah dengan kondisi yang bisa.

Tidak bisa berdiri, Shalatlah dengan posisi duduk, tidak bisa dengan duduk, Shalatlah dengan posisi berbaring. Yang penting Shalat.
Karena, mulai di dalam Kubur, yang di tanya adalah Shalat. Jika Shalat nya, oke, maka perjalanan selanjutnya juga oke, akan tetapi, jika Shalat nya bolong bolong, maka perjalanan selanjutnya akan terhambat dengan berbagai macam perhitungan dan pemeriksaan yang sangat ketat.

Maka, ada istilah penyemangat; “Senakal nakalnya hidup, Shalat jangan pernah tinggal, karena Shalat adalah TIANG Agama, maka tanpa Shalat, hidupmu pasti ROBOH”.
Maka jangan pernah meninggalkan Shalat. Jika tidak bisa Shalat berdiri, Shalatlah dengan DUDUK.

TRUE STORY:

  1. Shalat dengan duduk mengacu pada Hadits Sahih riwayah Al Imam Ibnu Buraidah RA dari Imran Bin Husain RA, menuturkan:

“Aku menderita penyakit wasir, lalu aku bertanya tentang Shalat dalam kondisi sakit kepada Rasulullah SAW.

Dan Rasulullah SAW berdabda:
“Shalatlah dengan berdiri, bila tidak mampu maka shalatlah dengan duduk, dan bila tidak mampu, maka shalatlah dengan tidur miring,”

  1. Hadits tersebut di atas, merupakan penjelasan lebih lanjut dari Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah, surah ke 2, ayat 286:

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا . البقرة ٢٨٦

“Allah SWT tidak Membebani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya.
Dia mendapat pahala dari kebajikan yang dikerjakannya dan dia mendapat siksa dari kejahatan yang ia perbuat.
Lalu mereka berdoa;,
“Yaa Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan.
Yaa Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami.
Yaa Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya.
Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan Rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami”
(QS Al Baqarah, akhir surah ke 2, ayat 286, halaman 49).

POINTERS:

  1. Usahakan Shalat dengan duduk tanpa menggunakan kursi. Karena kalau menggunakan kursi, bisa mengganggu Jamaah sekitar terutama Jamaah yang ada di belakang.
    Jika Shalat sendiri, bolehlah menggunakan kursi.

Akan tetapi, jika susah duduk, dan dengan menggunakan kursi merasa lebih nyaman, silahkan menggunakan kursi.

  1. Tata cara Shalat sambil duduk bisa dilaksanakan dengan melakukan gerakan Shalat seperti biasanya:
    -memulai dengan Takbiiratul Ihraam sambil mengangkat kedua tangan lalu bersedekap.

-Ketika Ruku, sedikit membungkukkan badan layaknya hendak Ruku. Sementara itu, gerakan Sujud dilakukan seperti biasanya Sujud sempurna.

  1. Bagaimana jika tidak mampu Shalat dengan duduk?

Apabila seseorang tidak mampu Shalat dalam posisi duduk, Islam memberi keringanan dengan Shalat berbaring.

Cara melakukan Shalat berbaring, yaitu dengan kedua telapak kaki dihadapkan ke arah Kiblat, dan kepala disandarkan dengan bantal sehingga wajah menghadap ke arah Kiblat juga.

Jika sudah berniat, dilanjutkan dengan Takbiiratul Ihraam dan bersedekap lalu membaca semua bacaan Shalat seperti biasanya.

  1. Cara melakukan Ruku ketika Shalat dalam keadaan berbaring ialah menggerakkan kepala sedikit ke arah depan.

Jika ingin Sujud maka gerakkan kepala ke arah depan lagi.

Terakhir, untuk salam, dengan menoleh ke kanan dan kiri seperti salam biasanya.

Selain berbaring dengan cara telentang, ada juga berbaring ke arah samping dengan cara menjadikan rusuk sebelah kanan sebagai tumpuan di bawah.

Nantinya, wajah dan anggota tubuh semua menghadap ke arah Kiblat.

Dan untuk melakukan Ruku dan Sujud bisa dengan Isyarat atau gerakan kepala semampunya.

  1. Cara Shalat dengan Isyarat;

Jika sudah sangat darurat, bisanya Shalat berbaring tapi tidak bisa Ruku dan Sujud, maka cukup dengan ISYARAT, kepala atau mata saja yang digerakkan.

Apabila tetap juga tidak bisa dengan Isyarat, maka diperbolehkan hanya membaca dalam hati.

  1. Selagi pikiran masih waras, sadar, akal dan jiwa berfungsi dengan baik, Shalat bisa dilaksanakan di dalam hati.
  2. Yang penting Shalat. Jangan pernah tinggalkan Shalat bagaimnapun. Jika tidak lagi Shalat, maka orang lain yang akan men Shalat kanmu.

Mari berdoa, agar Allah SWT menganugerahkan kita kemudahan dan kemampuan untuk selalu Shalat.

Dan Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik baiknya pada Allah SWT.
اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك .
Oleh:
Abdul Hamid Husain
Alumni:
-Gontor, Ponorogo.
-King Abdulaziz University, Jeddah, Saudi Arabia.
-Ummul Qura University, Makkah, Saudi Arabia.

Pengasuh; “Alhusniyah Islamic School”.
(PAUD, TK, SD, SMP, SMA, TPQ & MDTA).
Alfaatihah.
Aamiin

Leave a Reply

Begin typing your search above and press return to search.